Ucapan Basmalah

Farzany
By -
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. “Basmalah maksudnya adalah ucapan doa seorang hamba yang mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim.” Yaitu dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Aisarut Tafasir 1/11, Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Madinah)

Jadi Basmalah adalah sebuah doa, baik berbentuk ucapan maupun tulisan. Ia menunjuk pada sebuah perbuatan atas nama Allah dan ridhonya Allah. Dan orang yang mengucapkan kalimat tersebut baik dengan lisan maupun tulisannya,berarti telah menyebut ungkapan AsmaAllah.

BismilahMakna Berbasmalah, Basmalah diucapkan atau dituliskan oleh seseorang yang mengungkapkannya bukan tanpa maksud dan tujuan. Layaknya kalimat-kalimat thoyibah yang diajarkan oleh Allah dalam kitab-Nya maupun melalui sunah-sunah rosul-Nya diungkapkan dengan maksud bahwa ucapan untuk memulai aktivitas dengan menyebut nama Allah serta mengingat-Nya dengan berharap keberkahan-Nya, sebelum melakukan kegiatan apa pun, dan dengan senantiasa memohon pertolonganNya dalam segala urusan, mengharap bantuan-Nya, sebab Allah adalah Dzat yang Maha kuasa melakukan segala yang dikehendakinya. Karena Allah Maha Pengasih kepada siapapun yang diciptakannya dan Maha Penyayang kepada siapapun yang di kehendakinya.

Saat membaca Al Qur’an berbasmalah, maka maknanya adalah aku mengawali bacaanku dengan memohon keberkahan nama Alloh yang maha pemurah lagi maha penyayang dengan senantiasa memohon pertolongan-Nya. Atau bermakna”Aku hendak membaca (surat al-Qur’an ini) dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".

Demikian juga ucapan seorang hamba ‘bismillah” tatkala melakukan seluruh aktivitasnya, adalah mengabarkan makna dari maksud ucapan ‘bismillah’ adalah aku hendak melakukan (sesuatu aktivitas) dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Perintah dan Anjuran berbasmalah dalam al Qur’an, Alloh memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mengucapkan basmalah tatkala hendak melakukan sebuah aktivitas. Sebagai misal, tatkala Allah memerintahkan kepada nabi Nuh agar menaiki perahu kapal yang telah dibuatnya atas perintah Allah pula, maka Nabi Nuh memerintahkan kaumnya agar segera menaikinya dengan mengucapkan basmalah; sebagaimana yang difirmankan oleh Allah:

( Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Hud [11]: 41)

Tatkala Allah menurunkan wahyu pertama-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu firman Allah Ta’ala: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. 

Jadi mengawali suatu amalan perbuatan atau perkataan itu dengan membaca basmalah tidak lain hanya dalam rangka bertabarruk (mencari barakah) kepada Allah subhanahu wata’ala dan untuk mendapatkan pahala dari-Nya. Sebuah keistemewaan yang sering dicari dan diimpikan oleh kebanyakan orang.
[ads-post] Mengucapkan basamalah pada amalan-amalan yang bernilai, merupakan bimbingan Allah subhanahu wata’ala terhadap para nabi-Nya. Sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala kisahkan dalam Al Qur’anul Karim tentang Nabi Nuh ‘alaihis salam ketika mengajarkan kepada umatnya membaca basmalah disaat berlayar atau berlabuh. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):”Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Rabb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Hud: 41).

Demikian pula Allah subhanahu wata’ala mengisahkan dalam Al Qur’anul Karim tentang Nabi Sulaiman ‘alaihis salam ketika mengirim risalah dakwah kepada Ratu Saba’ diawali pula dengan basmalah. Sebagaimana firman-Nya: (artinya) “Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman, dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (An Naml: 30).

Basmalah ini pun juga merupakan sunnah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Ketika wahyu pertama kali turun kepada beliau shalallahu ‘alaihi wasallam adalah ayat: (artinya) “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang Menciptakan,” (Al ‘alaq: 1)
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam agar membaca kalamullah (Al Qur’an) dengan menyebut nama-Nya.

Saudaraku yang semoga dirahmati Allah subhanahu wata’ala, ketahuilah bahwa barakah itu berasal dari Allah subhanahu wata’ala semata. Hal ini Allah subhanahu wata’ala tegaskan dalam firman-Nya (artinya): “Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami melimpahkan barakah dari langit dan bumi.” (Al A’raf: 96)

Siapa yang kuasa melimpahkan barakah dari langit dan bumi? Tentu, adalah Penguasa Tunggal langit dan bumi yaitu Allah Rabbul ‘alamin. Sehingga Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan pula kepada umatnya untuk mencari barakah dengan menyebut-nyebut nama Allah yang terkandung dalam bacaan basmalah.

Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengirim beberapa risalah dakwah ke negeri-negeri kafir seperti negeri Romawi. Beliau mengawali risalahnya dengan basmalah. Hal ini juga dipraktekkan oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. Ketika beliau radhiallahu ‘anhu menulis risalah tentang zakat yang ditujukan untuk penduduk negeri Bahrain, beliau memulainya dengan basmalah (Lihat HR. Al Bukhari no. 1454). Suatu pengajaran dan pembelajaran kepada umat manusia, bahwa barakah itu hanya milik Allah subhanahu wata’ala. Sehingga permohonan barakah itu hanya ditujukan kepada Allah subhanahu wata’ala semata. Karena selain Allah subhanahu wata’ala tidak bisa memberikan barakah.

Barakah Bacaan Basmalah Saudaraku yang semoga Allah merahmati kita semua, diantara barakah dari bacaan basmalah ini adalah dapat memperdaya setan dan bala tentaranya yang mempunyai misi untuk memperdaya umat manusia dari jalan kebaikan. Kita pun tidak boleh merasa kecil hati dan takut dari gangguan mereka, selama kita berada diatas jalan Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala telah memberikan berbagai cara dan jalan untuk membentengi diri dari gangguan setan, diantaranya dengan membaca basmalah.

Suatu ketika Usamah bin Umair dibonceng Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam. Lalu ia mengatakan: “Celakalah setan.” Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menegurnya, janganlah kamu mengatakan “celakalah setan”, karena jika kamu katakan seperti itu, justru setan akan semakin membesar (dalam riwayat lain sebesar rumah). Setan akan berkata: “Dengan kekuatanku, aku akan melumpuhkannya.” Namun bila kamu mengucapkan basmalah, pasti setan akan semakin kecil hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 9/59, An Nasaa’i dalam Al Kubra 6/146, dan Abu Dawud no. 4330. Dishahihkan Asy Syaikh Al Albani).

Dari shahabat Umayyah bin Makhsyi radhiallahu ‘anhu, ia menceritakan tentang seseorang yang sedang makan dan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam sedang duduk disekitarnya. Namun orang tadi lupa belum membaca basmalah hingga tidak tersisa kecuali sesuap saja. Ketika ia hendak memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya ia baru membaca:

بِسْم الله أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

“Dengan menyebut nama Allah di awal dan diakhirnya.” Melihat hal itu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tertawa, seraya berkata: “Setan itu senantiasa ikut makan bersamanya, hingga ketika ia membaca basmalah maka dimuntahkan apa yang ada dalam perut setan tersebut.” (HR. Abu Dawud no. 3276).

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!